Apa itu remaja ?

Fase remaja merupakan fase yang dialami seseorang setelah fase kanak- kanaknya dan menuju ke fase dewasa. Jadi dapat dikatakan, bahwa fase remaja merupakan fase peralihan antara fase kanak- kanak menuju ke-kedewasaannya.
fase remaja merupakan sebuah fase yang rumit dan sulit difahami oleh sebagian masyarakat luas. Ini dikarenakan fase remaja merupakan fase peralihan, dimana dalam fase ini seorang manusia mulai berpikir secara luas dan mempunyai rasa ke-ingin tahu-an yang tinggi. Dari sinilah ia mulai belajar dan belajar.

Pembelajaran untuk para remaja tidaklah sama dengan pembelajaran untuk anak- anak. Pembelajaran untuk para remaja, diperlukan sebuah kesabaran, ketelitian dan penuh hati- hati. Mengapa demikian? Ini karena fase remaja merupakan fase yang masih labil. Emosinya cenderung tinggi. Oleh karena itu butuh sebuah kesabaran untuk menghadapinya. Ketelitian diperlukan karena fase ini adalah fase yang mencoba mencari jati diri, jika ia sudah mendapatkan satu kata yang merujuk ke jati dirinya, ia akan mengikutinya dan akan mencoba membangun dirinya seperti apa yang sudah ia dapatkan. Maka, teliti dalam memberikan pengajaran itu sangat penting. Yang ketiga, penuh hati- hati. Mengapa ? pertanyaan itu pasti akan muncul. Tak jauh berbeda dengan pembelajaran dengan teliti. Penuh hati- hati juga ditujukan untuk kebaikan para remaja.
Bukan hanya tiga langkah itu saja yang diperlukan. Seorang guru juga dituntut memberikan pengajaran dengan metode- metode tertentu, yaitu system “mendengar, melihat dan melakukan”. Dengan metode- metode seperti ini, seorang remaja akan mudah memahami metri pelajaran yang diberikan oleh seorang guru.
Guru bagi seorang remaja bukanlah sebatas guru yang tersedia di ruangan seperti guru- guru di sekolah atau di tempat les melainkan pengalaman adalah guru utama yang dapat memberikan pelajaran yang baik dan mengena pada diri seorang remaja. Selain itu peran orang tua sangat diperlukan dalam masa perkembangan seorang remaja. Orang tua di harapkan, bahkan diwajibkan untuk mengontrol semua kegiatan anak- anaknya. Mengontrol bukan berarti mengekang akan tetapi member kebebasan yang bertanggung jawab kepada anaknya. Jika terjadi hal- hal yang di luar dugaan, orang tua tidak boleh segan- segan untuk memberikan peringatan kepada anaknya itu. Tetapi jangan berlebihan, karena remaja sifanya masih labil. Orang tua cukup memberikan peringatan, membenarkan kesalahan- kesalahannya dan mencontohkan hal yang baik sebagai perbaikan dari sikap dan perbuatan anak yang salah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Apa itu remaja ?"

Posting Komentar