menghaluskan wajah dengan cara alamai .

Setiap orang pasti menginginkan kulit kencang, putih, bersih dengan cara alami. Apalagi para remaja yang lagi puber. sekarang banyak remaja yang wajahnya rusak gara-gara bekas jerawat. Remaja sekarang banyak aktivitas  terutama sekolah. Biasanya saking banyaknya aktivitas sehingga pulang malem. kebanyakkan remaja langsung tidur tanpa membersihkan wajah terlebih dahulu sebelum tidur, sehingga kotoran yang menumpuk di wajah berubah menjadi jerawat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

menghaluskan wajah dengan cara alamai .

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

masih remaja koq badannya bau !!!!!!!!!!!

Bagi para remaja yang aktif dengan berbagai macam kegiatan, sampai-sampai gag peduli ma bau badannya. biasaya sering terjadi anak cowok, kebanyakkan anak cowok suka sekali basket dan mengeluarkan banyak keringat.Bau badan yang menyengat biasanya di karenakan kita kurang memakan sayur, buah-buahan, dan banyak minum air putih.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

NARKOBA DI KALANGAN REMAJA

Apa yang disebut NARKOBA
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah :
• Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
• Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
• Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:
• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.
Jenis Narkoba menurut efeknya
Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.
Penyalahgunaan Narkoba
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penefitian. Tetapi karena berbagai alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. - maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
1. coba-coba
2. senang-senang
3. menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
4. penyalahgunaan
5. ketergantungan
Dampak penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
Dampak Psikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
Bahaya bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
Apa yang masih bisa dilakukan?
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu
1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 - 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 - 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pergaulan Bebas para Remaja

Orangtua mana yang tak bergidik mengetahui data tentang perilaku seks bebas remaja Indonesia masa kini dibawah ini. Seks bebas sungguh telah menjadi hal biasa! Bagaimana cara menangkalnya? Penelitian di pelbagai negara menemukan bahwa anak remaja akan terhindar dari keterlibatan dengan seks bebas, jika mereka dapat membicarakan masalah seks dengan orang tuan. Artinya, orang tua harus menjadi pendidik seksualitas bagi anak-anaknya! Telah siapkah kita, para orangtua menjadi pendidik seksualitas bagi anak-anak kita? Bagaimana meluweskan lidah kita agar tak kelu ketika harus bicara saru dengan anak-anak kita?

KH Abdul Rasyid Abdullah Safii terlihat resah sekali. Pemimpin Yayasan Perguruan Islam As-Syafi’iyah ini memberikan beberapa lembar kliping koran. ”Tolong baca ini. Saya tidak tahu apa yang terjadi pada bangsa ini,” katanya singkat. Kiai Rasyid tak banyak bicara, namun raut wajahnya memperlihatkan betapa ia risau betul atas pemberitaan media massa itu.

Fotokopi kliping berbagai media itu, ketika saya baca, memang sangat merisaukan. Media Indonesia (6/1) mengutip Kantor Berita Antara menulis, ”85 Persen Remaja 15 Tahun Berhubungan Seks”. Warta Kota (11/2) memberi judul, ”Separo Siswa Cianjur Ngesek”. Kemudian, Harian Republika terbitan 1 Maret 2007 menulis, ”Penyakit Menular Seksual Ancam Siapa Pun”. Dalam berita itu ditulis pula, ”Hampir 50 persen remaja perempuan Indonesia melakukan hubungan seks di luar nikah.”

Berita di Republika mengutip hasil survei Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). Survei dilakukan pada 2003 di lima kota, di antaranya Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta. Hasil survei PKBI, yang juga dikutip Media Indonesia, menyatakan pula bahwa sebanyak 85 persen remaja berusia 13-15 tahun mengaku telah berhubungan seks dengan pacar mereka. Penelitian pada 2005 itu dilakukan terhadap2.488 responden di Tasikmalaya, Cirebon, Singkawang, Palembang, dan Kupang.

Ironisnya, menurut Direktur Eksekutif PKBI, Inne Silviane, hubungan seks itu dilakukan di rumah sendiri –rumah tempat mereka berlindung. Sebanyak 50 persen dari remaja itu mengaku menonton media pornografi, di antaranya VCD. Dari penelitian itu pula diketahui, 52 persen yang memahami bagaimana kehamilan bisa terjadi.

Penelitian lain dilakukan Annisa Foundation, seperti dikutip Warta Kota. Diberitakan, 42,3 persen pelajar SMP dan SMA di Cianjur telah melakukan hubungan seksual. Menurut pengakuan mereka, hubungan seks itu dilakukan suka sama suka, dan bahkan ada yang berganti-ganti pasangan. Penelitian ini dilakukan Annisa Foundation (AF) pada Juli-Desember 2006 terhadap 412 responden, yang berasal dari 13 SMP dan SMA negeri serta swasta.

Laila Sukmadewi, Direktur Eksekutif AF, mengatakan hubungan seks di luar nikah itu umumnya dilakukan responden karena suka sama suka. Hanya sekitar 9 persen dengan alasan ekonomi. ”Jadi, bukan alasan ekonomi. Yang lebih memprihatinkan, sebanyak 90 persen menyatakan paham nilai-nilai agama, dan mereka tahu itu dosa,” ujar Laila. Dijelaskan, sebagian besar mereka menggunakan alat kontrasepsi yang dijual bebas, sebanyak 12 persen menggunakan metode coitus interuptus.

Fakta-fakta itu telah menjelaskan kerisauan KH Rasyid. Ia berujar dalam nada getir, ”Bencana yang terus menimpa bangsa ini dapat diperbaiki, namun bencana akibat rusaknya moral, bagaimana memperbaikinya?” Tidak hanya KH Rasyid, siapa pun yang peduli terhadap bangsa ini, tentu menarik napas dalam-dalam. Betapa pilu, para remaja itu paham pada ajaran agama, paham dosa, dan akibat yang ditimbulkannya. Pasti ada yang salah terhadap bangsa ini.

Tayangan televisi, media-media berbau porno, semakin mendekatkan para remaja itu melakukan hubungan seks di luar nikah. VCD dan DVD porno begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp 5.000. Sekali dirazia, setelah itu bebas lagi diperjualbelikan. Sistem pendidikan yang mengejar angka-angka pun memberi andil kerusakan generasi muda itu.

Hasil survei itu semestinya menyadarkan kita, para pendidik, orang tua, ulama, pengelola televisi, media massa, dan tentu juga pemerintah. Angka-angka yang terungkap itu, boleh jadi puncak gunung es. Setelah ini, apakah kita membiarkan bencana moral itu terus berlangsung –yang nauzubillahdapat saja menimpa keluarga kita?
Ya Allah, ini bencana yang nyata dan sangat menakutkan ….

diambil dari http://workshopsalamaa.wordpress.com/

Remaja Bermakna...

Ketika seseorang anak laki-laki mengalami weat dream pertama kali dan seorang anak perempuan mengalami menstruasi untuk pertama kali, maka pada saat itu ia sudah berkembang menjadi seorang remaja dengan tantangan baru yang akan dihadapi. Pada saat bersamaan remaja juga mulai memperhatikan penampilan dirinya, berusaha untuk tampil chick, menggunakan pakaian yang match dengan trend yang ada, mulai menjaga sikap dan cara bicara. Pada intinya selalu menjaga penampilan dirinya dan berusaha untuk terlihat “menarik”. Ini yang disebut “pribadi menarik”, yang tujuannya adalah bagaimana kita bisa diterima dan disukai banyak orang karena kita menjadi menarik perhatian orang lain.

Ketika seseorang anak laki-laki mengalami weat dream pertama kali dan seorang anak perempuan mengalami menstruasi untuk pertama kali, maka pada saat itu ia sudah berkembang menjadi seorang remaja dengan tantangan baru yang akan dihadapi. Pada saat bersamaan remaja juga mulai memperhatikan penampilan dirinya, berusaha untuk tampil chick, menggunakan pakaian yang match dengan trend yang ada, mulai menjaga sikap dan cara bicara. Pada intinya selalu menjaga penampilan dirinya dan berusaha untuk terlihat “menarik”. Ini yang disebut “pribadi menarik”, yang tujuannya adalah bagaimana kita bisa diterima dan disukai banyak orang karena kita menjadi menarik perhatian orang lain.

Tetapi jika sekedar menjadi ingin menjadi pribadi menarik, maka kita akan lelah, karena kita selalu berusaha untuk membuat orang lain menyukai kita, dan jika ingin diterima di kelompok dengan pribadi yang menarik maka kita akan selalu mengikuti perkembangan trend yang ada ‘berat biaya’. Jadi sebaiknya menjadi remaja dengan pribadi seperti apa ya….? Nah ada baiknya remaja mulai memikirkan menjadi pribadi yang berbeda, pribadi yang lebih baik dari hanya sekedar pribadi yang menarik, pribadi itu adalah “pribadi bermakna”.

Apa itu pribadi bermakna, yaitu pribadi yang bermanfaat buat orang lain, pribadi yang dirindukan orang lain kehadirannya karena selalu berbuat yang terbaik, pribadi yang rendah hati, peduli dan selalu membantu kesulitan orang lain. Pribadi seperti ini tidak hanya menarik perhatian orang lain, tetapi justru dirindukan banyak orang karena sikap dan hatinya yang baik, dan selalu memberi dukungan kepada orang lain, dan kalau berbicara dengan kealimat-kalimat yang positif dan menyenangkan hati orang lain.

Ada empat hal yang harus dimiliki oleh remaja yang ingin memiliki pribadi bermakna:

Pertama - mengenal dan memahami diri. Seorang remaja dengan pribadi bermakna selalu mengevaluasi diri setiap waktu, apakah yang sudah dilakukan seharian sudah bermanfaat buat diri sendiri atau orang lain. Selalu mengevaluasi kelemahan diri dan berusaha untuk memperbaiki diri. Mengenali kekuatan dan kemampuan diri yang dapat digunakan untuk memberi manfaat kepada orang lain.

Kedua - membangun hubungan yang baik dengan setiap orang, pribadi yang bermakna selalu terbuka dan menerima orang lain dengan baik, membantu tanpa mengharapkan imbalan. Mengakrabkan diri dimulai dengan orang-orang yang dekat dengan kita, berperan dalam kelompok , menolong dan memberikan dukungan, pujian dan gunakan perasaan kedekatan dengan menyukai orang lain.

Bangunlah nilai-nilai positif untuk mengakrabkan diri dengan orang lain, untuk lebih mudahnya bisa dimulai dengan membangun hubungan pertemanan berdasarkan kesamaan prinsip, pikiran, hobby dan kebiasaan. Kemudian kurangi perbedaan, jadi lebih focus menyatukan hal-hal serupa yang kita miliki dengan orang lain. Biasanya hubungan akan berkembang dengan orang yang kita sukai karena kita akan membangun kepercayaan dengan orang yang kita sukai. Karenanya belajarlah untuk menyukai orang lain apa adanya – bukan belajar untuk disukai orang. Kenapa ? karena “ perilaku melahirkan perilaku” dan “kita akan menuai apa yang kita lakukan” , jika kita berbuat baik dengan orang lain, maka orang lain juga akan melakukan hal yang sama kepada kita, begitu juga sebaliknya jika kita berbuat jahat pada orang lain, bisa jadi orang lain akan berbuat lebih jahat kepada kita. Karena orang cenderung memberikan respon dengan cara kita berperilaku.

Ketiga - berperilaku positif, sebelumnya remaja dengan pribadi bermakna lebih mengutamakan pikiran yang positif, karenanya penting bagi remaja yang ingin memiliki pribadi seperti ini memiliki pengetahuan yang baik, bergaul dengan orang-orang yang baik, sehingga pikiran dan hati akan selalu positif, secata otomatis mesin otak kita akan menggerakkan perilaku yang positif. Kenapa ? karena otak kita hanya melihat yang baik, mendengar yang baik dan mengucapkan kata-kata yang baik. Ketika kita sudah terbiasa menerapkan hal-hal yang baik dalam hidup dan itu dilakukan terus menerus tanpa pamrih, dengan hati yang tulus, maka perilaku ini akan kebiasaan yang baik, dan kebiasaan ini akan menjadi karakter yang baik, karakter yang baik adalah pribadi yang baik dan pribadi yang baik adalah pribadi yang bermakna.

Keempat - adalah komitmen atau berjanji pada diri sendiri untuk selalu bersikap baik dengan memberikan dukungan kepada orang lain. Bersikap sikap baik sebetulnya tidak hanya bermanfaat bagi orang lain tetapi juga bermanfaat bagi diri sendiri. Setiap orang akan merasa lebih baik dan berbuat lebih lagi ketika kita melakukan tiga hal yaitu : memberikan waktu dan focus ketika menunjukkan perhatian dan sikap empati, kemudian memberikan dukungan yang baik, serta memberi penghargaan dengan kalimat pujian. Ketiga hal ini akan menjadi energi postif bagi orang lain. Tanpa kita sadari ketika kita melakukan tiga hal ini pada orang lain, maka itu juga akan menjadi energi bagi kita, karena sesungguhnya kita sudah berbuat baik untuk diri sendiri.

Pujian akan memberikan ENERGI POSITIF, sedangkan celaan akan menghadirkan ENERGI NEGATIF, jadi bisa dibayangkan kalau kita bisa menjadi pembawa energi positif ataupun energi negative bagi orang sekitar kita. Kita bisa menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan kehadiran kita dapat mencerahkan hari orang lain. Inilah kunci dari pribadi bermakna itu. Jangan pikirkan tetapi lakukan saja.. kemudian rasakan manfaatnya. Semoga menjadi pribadi bermakna.

diambil dari http://www.waspada.co.id/index/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Potret Remaja Indonesia

Kemajuan teknologi telah merambah ke pelosok-pelosok negeri . Satelit/ parabola yang dapat menangkap banyak channel-channel televisi , mulai dari ujung timur sampai dengan ujung barat. Internet sudah mulai memasuki di kafe-kafe, di warung-warung bahkan di rumah-rumah. Banyak hal positif yang dapat kita ambil dari merebaknya internet tersebut. Namun, tidak sedikit hal-hal negatif yang akan memperngaruhi kehidupan masyarakat, terutama kalangan remaja. Di samping itu maraknya sinetron-sinetron dan film-film layar lebar yang mengupas tentang kehidupan remaja turut pula memberikan andil yang besar terhadap perkembangan remaja dewasa ini. Hal itu disebabkan karena keingintahuan mereka yang sangat tinggi terhadap apa yang mereka lihat. Karena itulah mereka cenderung ingin mengikuti apa yang mereka lihat di televisi, film, dan internet. Padahal yang mereka lihat tidak lain adalah film-film orang dewasa, yang kebanyakan mengajarkan untuk mengkonsumsi narkoba, rokok, pergi ke diskotik, meminum minuman beralkohol, pulang sampai larut malam dan lain sebagainya.

Kemajuan teknologi telah merambah ke pelosok-pelosok negeri . Satelit/ parabola yang dapat menangkap banyak channel-channel televisi , mulai dari ujung timur sampai dengan ujung barat. Internet sudah mulai memasuki di kafe-kafe, di warung-warung bahkan di rumah-rumah. Banyak hal positif yang dapat kita ambil dari merebaknya internet tersebut. Namun, tidak sedikit hal-hal negatif yang akan memperngaruhi kehidupan masyarakat, terutama kalangan remaja. Di samping itu maraknya sinetron-sinetron dan film-film layar lebar yang mengupas tentang kehidupan remaja turut pula memberikan andil yang besar terhadap perkembangan remaja dewasa ini. Hal itu disebabkan karena keingintahuan mereka yang sangat tinggi terhadap apa yang mereka lihat. Karena itulah mereka cenderung ingin mengikuti apa yang mereka lihat di televisi, film, dan internet. Padahal yang mereka lihat tidak lain adalah film-film orang dewasa, yang kebanyakan mengajarkan untuk mengkonsumsi narkoba, rokok, pergi ke diskotik, meminum minuman beralkohol, pulang sampai larut malam dan lain sebagainya.


Kita dapat melihat dengan jelas bagaimana kehidupan remaja Indonesia sekarang. Kehidupan remaja Indonesia sekarang sangat berbeda dengan kehidupan remaja pada masa lalu. Kalau orang-orang tua kita mengatakan bahwa dahulu ketika remaja mereka masih tahu bertata krama dan bersopan santun kepada kedua orangtuanya dan kepada orang lain yang lebih tua maka hal itu sudah banyak yang bergeser. Remaja sekarang banyak yang sudah tidak mengerti akan tata krama dan sopan santun. Mereka cenderung lebih berani melanggar peraturan orang tua mereka. Dari cara berpakaian pun antara remaja masa lalu dengan masa kini sudah sangat berbeda. Jika dahulu para orang tua kita menutup auratnya dengan rapi, maka remaja putrisaat ini sudah banyak yang berpakaian setengah jadi, serba ketat, dengan tujuan untuk memamerkan tubuh-tubuh mereka. Karena itulah kita sering mendengar berita-berita kriminal tentang obat-obat terlarang dan pemerkosaan.

Zaman telah berganti, banyak dunia perfilman yang menayangkan film kebarat-baratan, yang identik dengan pergaulan bebas dan kekerasan . Itu semua dapat mempengaruhi kehidupan remaja kita. Di Indonesia sudah banyak remaja putri yang sudah tidak peduli dengan sebuah keperawanan. Bukan hanya di Jakarta saja remaja putri berkelakuan bebas. Di Bandung atau di kota-kota lain pun sudah mulai ada.

Film-film Indonesia abad 21 ini sudah banyak yang menayangkan adegan kebarat-baratan, misalnya, sudah berani berciuman, mencontohkan bagaimana mengisap narkoba, cara berpakaian pun sudah berani mengenakan you can see, tank top, pokoknya sudah berani memamerkan perut, dan organ tubuh lainnya yang termasuk aurat wanita. Banyak musik-musik rock&roll, R&B. Sedangkan musik tradisional kita sudah mulai tidak dikenal lagi. Tari-tarian pun begitu, banyak yang mempelajari tari Ballet, dan break dance.

Anak-anak remaja sudah berani melawan kepada kedua orangtua dengan cara kriminal. Di berita-berita sering ditayangkan, ada seorang remaja meminta sesuatu kepada kedua orangtuanya, orangtuanya tidak mampu membeli apa yang diminta anak tersebut, maka anak itu pun berani memaksa orang tuanya dengan kekerasan bahkan tidak segan-segan mereka berani membunuh orangtuanya (Na'udzubillah min dzalik). Mari kita bayangkan betapa parahnya akhlak yang dimiliki oleh remaja tersebut.

Kita harus menyadari bahwa kita sudah beranjak remaja, karenanya kita harus berhati-hati dalam bersikap. Terutama kepada orang tua yang telah melahirkan kita ke dunia. Balaslah kebaikan kedua orangtua kita dengan rasa kasih sayang kepada mereka berdua.

Tidak mudah memang untuk menghapuskan anak-anak remaja yang sudah terjun ke dunia gelap itu. Mereka yang telah kecanduan awalnya hanya ingin mencoba-coba. Karena itu, kita sebagai anak remaja yang beriman, jauhilah larangkan Tuhan dan ikutilah perintahNya, jangan sungguh-sungguh. Kita memang bukan manusia yang sempurna. Tetapi, kita harus memperbaiki diri kita sendiri sebelum memperbaiki kesalahan orang lain.

Jika ada salah satu teman kita terkena narkoba, merokok atau melakukan kegiatan negatif lainnya, kita sebagai temannya wajib menegurnya. Mereka sedang sangat lemah hatinya, jadi perlu seseorang menemaninya untuk memecahkan permasalahan yang sedang menimpanya, jangan biarkan mereka tenggelam di dunia kegelapan. Niat baik kita untuk memperbaiki teman kita pasti akan diridhoi oleh Tuhan. Mudah-mudahan teman-teman remaja Indonesia kita sadar dan insyaf betapa bahayanya jika mereka mengikuti ajaran-ajaran yang dilarang oleh Agama.

Terutama bagi remaja putri, jangan sampai mengorbankan harga dirinya hanya untuk kenikmatan dan uang semata. Sebaliknya jika mereka menutupkan auratnya insya Allah bertambah anggun dan mendapat pahala dari Allah. Namun jika mereka membuka auratnya di depan umum, disamping merendahkan harga dirinya sendiri menurut agama Allah pun akan mencatatnya sebagai dosa.. Wahai teman-teman remaja putri dan semua kaum wanita khususnya marilah kita menjaga harga diri kita sebagai wanita. Jangan sampai kita diperalat oleh uang dan kenikmatan dunia yang serba semu. Jagalah kehormatanmu.

diambil dari http://accunq85.blogspot.com/2007/09/potret-remaja-indonesia.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Apa itu remaja ?

Fase remaja merupakan fase yang dialami seseorang setelah fase kanak- kanaknya dan menuju ke fase dewasa. Jadi dapat dikatakan, bahwa fase remaja merupakan fase peralihan antara fase kanak- kanak menuju ke-kedewasaannya.
fase remaja merupakan sebuah fase yang rumit dan sulit difahami oleh sebagian masyarakat luas. Ini dikarenakan fase remaja merupakan fase peralihan, dimana dalam fase ini seorang manusia mulai berpikir secara luas dan mempunyai rasa ke-ingin tahu-an yang tinggi. Dari sinilah ia mulai belajar dan belajar.

Pembelajaran untuk para remaja tidaklah sama dengan pembelajaran untuk anak- anak. Pembelajaran untuk para remaja, diperlukan sebuah kesabaran, ketelitian dan penuh hati- hati. Mengapa demikian? Ini karena fase remaja merupakan fase yang masih labil. Emosinya cenderung tinggi. Oleh karena itu butuh sebuah kesabaran untuk menghadapinya. Ketelitian diperlukan karena fase ini adalah fase yang mencoba mencari jati diri, jika ia sudah mendapatkan satu kata yang merujuk ke jati dirinya, ia akan mengikutinya dan akan mencoba membangun dirinya seperti apa yang sudah ia dapatkan. Maka, teliti dalam memberikan pengajaran itu sangat penting. Yang ketiga, penuh hati- hati. Mengapa ? pertanyaan itu pasti akan muncul. Tak jauh berbeda dengan pembelajaran dengan teliti. Penuh hati- hati juga ditujukan untuk kebaikan para remaja.
Bukan hanya tiga langkah itu saja yang diperlukan. Seorang guru juga dituntut memberikan pengajaran dengan metode- metode tertentu, yaitu system “mendengar, melihat dan melakukan”. Dengan metode- metode seperti ini, seorang remaja akan mudah memahami metri pelajaran yang diberikan oleh seorang guru.
Guru bagi seorang remaja bukanlah sebatas guru yang tersedia di ruangan seperti guru- guru di sekolah atau di tempat les melainkan pengalaman adalah guru utama yang dapat memberikan pelajaran yang baik dan mengena pada diri seorang remaja. Selain itu peran orang tua sangat diperlukan dalam masa perkembangan seorang remaja. Orang tua di harapkan, bahkan diwajibkan untuk mengontrol semua kegiatan anak- anaknya. Mengontrol bukan berarti mengekang akan tetapi member kebebasan yang bertanggung jawab kepada anaknya. Jika terjadi hal- hal yang di luar dugaan, orang tua tidak boleh segan- segan untuk memberikan peringatan kepada anaknya itu. Tetapi jangan berlebihan, karena remaja sifanya masih labil. Orang tua cukup memberikan peringatan, membenarkan kesalahan- kesalahannya dan mencontohkan hal yang baik sebagai perbaikan dari sikap dan perbuatan anak yang salah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS